Kamis, 16 Desember 2010

Pasukan Garuda menaklukkan Tim Philipina 1-0 tadi malam

Deg-degan juga ya nonton pasukan Garuda main lawan tim Philipina. Tapi saya suka dengan suasana euphoria yang sampai terjadi di rumah-rumah keluarga Indonesia. Bayangkan saja, remote tv yang biasanya jadi rebutan dan bahan perselisihan keluarga setiap 'prime time', tadi malam seolah terjadi kesepakatan bersama, konsensus mulai dari sang Bapak, Ibu, Nenek, Kakek, Anak-anak hingga Asisten Rumah Tangga untuk tidak memindahkan saluran TV yang menayangkan pertandingan sepak bola antara Pasukan Garuda melawan tim Philipina tadi malam. WOW! Luar Biasa!

Pasukan Garuda memang luar biasa. Perjuangan yang berat baik dari sisi pemain, pelatih, manajemen team membuahkan hasil walaupun belum selesai. Ego ego yang dikantungi untuk satu tujuan bersama tidak bisa dipungkiri akan membuahkan kesuksesan. Keluarga Indonesia bisa mengambil banyak pelajaran dari proses yang melelahkan ini. Meningkatkan skill individual dengan membuka diri terhadap pengembangan pribadi maupun pasangan, pemimpin keluarga yang visioner memandang kedepan bukan masa lalu, anak-anak yang membiarkan pengarahan orang tua dan percaya semuanya itu demi kebaikan mereka, pengaturan finansial yang berorientasi investasi dan masa depan. Luar biasa. 

Saya pribadi mengucapkan syukur atas melajunya Timnas Pasukan Garuda ke babak berikutnya hingga Final nanti karena banyak pelajaran yang di dapat dari event ini. Selamat kepada seluruh team sukses Pasukan Garuda. Hidup Indonesia! Hidup Keluarga Indonesia!

Sumber photo : www.tvbola.us

Kamis, 04 November 2010

Dik Doang

Saya nyesel cuma nonton 10 menit terakhir Dik Doang di acara Metro TV Kamis malam jam 11am gitu deh. Dik didesak Panji dengan pertanyaan apakah pemerintah bisa di salahkan atas jatuhnya korban akibat bencana. Dik Doang mengungkapkan banyak point bagus kemudian misalnya bencana tidak akan dibilang bencana seandainya manusia tidak bisa mengambil hikmah dari kejadian alam itu, alam akan memperbaiki wajahnya sendiri lewat tsunami, banjir, gempa, letusan gunung. Tugas manusia adalah mencintai alam, tidak menyakitinya, tidak merusaknya, menjaganya karena alam berbicara, alam berdoa, alam menangis, alam tertawa.

Ungkapan penutup yang luar biasa adalah air adalah lambang cinta alam. Saat turun hujan, manusia mengumpat "Sialan hujan, jadi macet deh jalanan." Sang hujan sedih diumpat manusia. Lalu dia bertanya kepada Tuhan "Tuhan, siapa yang manusia umpat itu ku atau Engkau yang menciptakan aku." Lalu Tuhan menjawab "Benar. Manusia mengumpat Aku sebagai penciptamu." Hujan kembali bertanya "Lalu apa yang harus aku lakukan, apa yang akan Kau lakukan?" Tuhan berkata "Aku akan memberi pengertian dan pelajaran dengan memberinya lebih banyak hujan lagi sampai mereka tersadar dan mengambil hikmahnya."
Lalu hujan kembali bertanya "Jika manusia tetap tidak sadar ya Tuhanku." Tuhan berkata "Aku akan memberinya terus dan terus hingga manusia mengerti, sadar dan mengakui bahwa Akulah Tuhan, pencipta alam semesta dan isinya."

Luar biasa ya. Jika seorang istri mengumpat suaminya. Hati - hati dia mengumpat Tuhannya. Jika seorang suami menyumpah dalam hati agar istrinya mendapat celaka. Dia telah menyumpah Tuhannya. Ngeri yaaa...
So suami yang memimpin sebuah family incorporation tentu belajar banyak dari Dik Doang malam ini. Dan istri yang mendampingi sang pemimpin juga segera bisa berintrospeksi oleh karena teguran pernyataan Dik Doang.
Anak-anak yang membenci orang tuanya, urungkan niat kalian. Kalian sedang membenci Tuhan. Dan kita semua tentu tidak mau Tuhan memberi dan terus memberi dengan sabar anugerah dan kebesarannya hingga kita tersadar, bertekuk lutut, mengatupkan tangan, menutup mata, membesarkan hati dan meneteskan air mata hati bersyukur atas keluarga yang diberikan kepada kita untuk kita jaga dan bangun hingga sukses dimata Tuhan dan sesama.

Terima kasih lagi kepada Dik Doang dan selamat malam buat semua. Jangan lupa ya, kita sama-sama berdoa, bersyukur atas apapun yang kita alami, mungkin ada diantara kita yang sedang mengalami perasaan yang hancur akibat ulah pasangan, ulah anak-anak, tekanan ekonomi ... jangan mengumpat, bersyukur dan mohon kekuatan Tuhan karena segala sesuatu diciptakan olehNya.

Selasa, 02 November 2010

Family Inc.: Don't waste your limited time living someone else'...

Family Inc.: Don't waste your limited time living someone else'...: "Steve Job sang pendiri kelompok usaha Apple berkata : ' Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be ..."

Don't waste your limited time living someone else's life.





Steve Job sang pendiri kelompok usaha Apple berkata : 


" Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be trapped by dogma, which is living with the results of other people’s thinking. Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice, heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary."


Keren yaa... Dalam membangun satu keluarga yang incorporated dengan tujuan yang jelas, kadang kita harus menerapkan apa yang di katakan Steve. Waktu kita terbatas oleh pertumbuhan usia anak-anak dan umur kita sendiri. Lalu, buat apa bersusah payah ngurusin keluarga lain. Atau untuk pasangan, suami terlalu mengurusi kehidupan istri hingga ke hal-hal yang detail, private. Begitu juga sebaliknya.


Ayolah, Anda pasti sepakat dengan saya bahwa dalam berkeluargapun kita membutuhkan ruang dan waktu untuk sendiri. Manusia memang makhluk sosial tapi juga makhluk individu. 


Jika keluarga Anda di ganggu oleh kawanan yang tidak jelas dengan pemikiran mereka. Mari kita cek lagi apakah komitmen, visi dan misi Anda bersama pasangan membawa nilai positive bagi lingkungan dan kehidupan banyak orang. Jika jawabannya ya, menurut Steve, don't be trapped by the dogma, yang dihasilkan oleh pikiran pikiran orang lain. Dengarkan suara hati, intuisi Anda dan pasangan.


Btw, Ipung belum menjawab pertanyaan Mei ya? Saya juga masih menunggu nih, semoga dalam waktu dekat, kita semua akan tahu jawabannya. Stay Tune!


Sumber : gambar

Jumat, 29 Oktober 2010

Kenapa?

Kenapa orang harus memancing emosi orang lain untuk satu kesia-siaan? Apakah ada kepuasan di sana? Apakah Anda suka melakukannya? Pesan saya, Anda harus mengetahui lawan bicara Anda paling tidak 99% luar dan dalam untuk melakukannya. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang terjadi di luar kendali Anda.

Anda sebagai pasangan juga saya harap tidak melakukannya terhadap pasangan Anda, jika Anda tidak benar-benar tahu pasangan Anda. Terutama situasi aktual seperti kondisi emosional, beban psikologisnya, rencananya, tekanan lingkungan dan sebagainya. Bahkan saat Anda ngotot merasa akan membantunya, Anda akan ditolak mentah-mentah. Jika Anda penasaran, silahkan mencoba dan Anda akan menikmati sensasi emosional yang tidak pernah Anda lihat sebelumny

Minggu, 24 Oktober 2010

Hari ke 23 Bulan ke 10 Tahun ke 2010 setelah kelahiran Yesus Kristus

Aku berdiri di pinggir pantai Sanur. Niatnya ingin melihat sunrise.
Angin pagi yang segar dengan sedikit percikan air laut yang asin menghantam lembut wajahku.
Aku tersenyum.
Warna lembayung jingga mulai tampak di cakrawala pagi nun jauh di sana.
Burung laut terbang rendah di atas muka laut, sesekali menungkik, menghujam dan terbang lagi dengan sarapan paginya.
Aku tersenyum. Sungguh, Tuhan menjaga mahkluk ciptaannya.
Aku terkejut saat kehangatan memelukku dan kecupan hangat mendarat di pipi kiriku.
Aku terjaga.

Sinar kekuningan dengan gelembung gelembung indah memenuhi pandanganku.
Mulai tampak samar namun semakin jelas wajah wanita tercantik yang telah setia menemaniku dalam untung dan malang, susah dan senang, cinta dan tak cinta, percaya dan curiga, kasih dan sayang.
Rupanya dia yang mendaratkan kecupan hangat di pipi kiriku.
"Selamat Ulang Tahun Papi," ucapnya lembut sambil melanjutkan ciumannya.


One day in your life
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you

One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
when things fall apart You'll remember one day...
  
Untuk Indah,Catherine, Jessica, Veronica (my mom)  malaikat-malaikat bersayap putih yang menjagaku agar menuju pintu Surga (bukan yang satunya :)).

Seperti di setiap Sabtu pagi yang indah.
Aku menuju Dunkin Donuts setelah mengantar malaikat kecilku ke tempatnya bersosialisasi di institusi di bawah papan nama TK Katolik Santo Yoseph, Denpasar.
Lalu lintas pagi ini tidak terlalu ramai.
Jalan Dewi Sartika, Matahari Duta Plasa, Teuku Umar kulewati diantar oleh sinar matahari yang lembut membelai pungungku.
Triple Chocolate.
Coffee Late Hazellnut jadi pilihanku pagi ini.
Ah, tempat favoritku masih kosong.
Smoking Area.
Pojok kanan dekat pintu karyawan.
Kursi dan meja masih banyak yang kosong, ada keluarga kecil di sana.
Sang Ayah dengan rambut gondrongnya tampak sangat akrab dengan sang istri yang asyik baca koran.
Si kecil, laki-laki ganteng aktif yang tidak bisa diam mondar mandir.
Aku membuka tasku, menggapai laptop axioo pribadiku.
Kabel, semoga tidak ketinggalan.

Seperti biasa aku membuka blog familyincorporation.blogspot.com, facebook-ku, kemana.com dan beberapa website yang ingin kulihat dari referensi sahabatku.
facebook...
Untuk kedua kalinya aku tersenyum hari ini, saat kubuka facebook ku.
Hehehe...facebook memberiku ucapan Selamat Ulang Tahun yang melimpah dari sahabat.
Luar biasa.
Bahkan sahabat yang bertahun-tahun tak saling jumpa, jangankan tatap muka, bicara lewat telponpun nggak.
Satu persatu ku baca...
aku tersenyum...
kembali kehangatan memelukku....
aku menikmatinya...
dalam-dalam....

Oh Tuhan, seandainya mereka tahu betapa ucapan hangat mereka membawaku pada rasa, udara, langit kehangatan dan kembali membuatku terjaga, sadar bahwa hidup ini begitu berharga untuk disia-siakan.
Betapa ucapan hangat mereka membuatku selalu ingin bangkit saat terjatuh,
membuatku ingin membagi kehangatan mereka kepada setiap orang yang aku jumpai,
membuatku semakin bersyukur
dan bertekuk lutut dibawah salibMu.

One day in your life
When you find that you're always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I'll be there
 
Untuk semua sahabatku...terima kasih. Tetaplah menjadi sahabatku di Dunia maupun di Surga.
23 Oktober 2010.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pung, apakah lo masih mencintai gue?

Mei bertanya kepada Ipung :"Pung, apakah lo masih mencintai gue". Ipung yang saat itu sedang menghirup coffee latte-nya sontak tersedak. Bukan karena dia punya jawaban 'tidak' untuk pertanyaan itu. Tapi, karena baru saja mereka membahas bahwa untuk bisa mencapai kategori keluarga yang sukses yang diperlukan adalah komitmen, tidak cukup hanya cinta, bahkan mereka sepakat untuk mengesampingkan cinta.
Mei mengelus punggung Ipung, sementara yang diusap usap masih berjuang menyelesaikan sisa batuk akibat sedakan kopi di kerongkongannya.
"Emang perlu dijawab itu pertanyaan" tanggap Ipung setelah batuknya reda.
"Perlu" jawab Mei singkat
"Bukannya tadi sudah di bahas"
"Iya, tapi gue pengen jawaban kamu dan gue gak peduli apa jawaban lo."
"Lha, kalo begitu mah mending gue kagak usah jawab."
"Tapi gue butuh jawaban lo aja. Gue ngerasa perlu dapat jawaban itu dan elo harus jujur." desak Mei.
Ipung terdiam. Bukannya takut menjawab. Tapi ia tidak ingin mereka berdua kembali terjebak dalam retorika klasik mengenai cinta. Padahal mereka sudah bulat untuk menjunjung komitmen di atas cinta untuk meneruskan kisah mereka.

Apakah rasa cinta Ipung masih ada dan apakah Ipung akan menjawabnya? Silahkan tebak dalam hati dan stay tune untuk kisah selanjutnya. Great Sunday! Enjoy it with your family!

I trust you to make you trust me...

Ada seorang yang saya kenal sekaligus saya kasihani. Ia memiliki pernyataan yang sangat dikenal oleh koleganya "Don't Trust Anyone". Itu menyebabkan ia selalu ingin melakukan segalanya sendiri. Apabila ia meminta tolong orang lain melakukannya, ia akan mengeceknya...kalau perlu setiap 10 menit untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan benar sesuai dengan keinginannya. Tebak apa hasilnya?

Pernyataannya negative biasanya juga akan menimbulkan pernyataan negative lainnya. Adalah seorang sahabatnya yang juga sahabat saya berucap dengan entengnya kepada saya "Gue mah kagak ambil pusing, kalo nilai yang dia anut begitu ya gue juga boleh dong ngomong ," If you don't trust me, so why do i have to trust you" - "Jika Anda tidak mempercayai saya, jadi mengapa saya harus mempercayai Anda".

Jika hal ini terjadi dalam satu perusahaan dan kalimat "Don't Trust Anyone" keluar dari pemimpin tertinggi atau bahkan pemilik perusahaan, kalimat sahabat saya yang bisa dianalogikan kalimat seorang profesional/ karyawan didalam organisasinya mungkin akan menjadi sebagai berikut " Jika Anda tidak mempercayai saya untuk menjalankan perusahaan ini, maka mengapa saya harus mempercayakan masa depan saya kepada Anda."  Waduh...

Dalam membangun sebuah keluarga, urusan "trust" ini setali tiga uang. Suami yang tidak memberikan kepercayaan kepada Istri, cepat atau lambat akan menuai 'gulungan tikar', demikian juga berlaku sebaliknya. Ketidak percayaan akan membuat semua yang direncanakan, dikerjakan, diimpikan menjadi sia-sia. Percaya kepada pasangan, menurut saya sama seperti kepercayaan seorang anak kecil kepada orang tuanya. Mereka hanya bertanya tapi tidak pernah mempertanyakan apa yang dilakukan kedua orang tuanya, arah kemana mereka pergi, sekolah yang dipilih orang tuanya, pakaian, makanan, minuman hingga larangan yang terucap dari mulut orang tuanya. 

   "Jika pada saat ini Anda sedang mengalami krisis kepercayaan. Itu wajar."

Percaya kepada pasangan, seharusnya berlaku hal yang sama. Anda khan tidak bisa mengikutinya sepanjang hari. Anda tidak bisa memantau bagaimana pasangan Anda bergaul, bercanda dengan sahabatnya. Mungkin Anda mulai tergoda untuk membuka handphone pasangan Anda untuk mendapatkan informasi sedikit mengenai 'sepak terjang' pasangan Anda. Anda mulai bertanya-tanya pada teman Anda atau teman pasangan Anda. Saya harus ingatkan bahwa hal seperti itu tidak dilakukan oleh anak-anak Anda saat Anda memilihkan sekolah untuk mereka, membelikan baju untuk mereka, meminta mereka berdoa sesuai dengan apa yang Anda yakini, makan apa yang Anda anjurkan. Dan Anda tentu ingin anak Anda percaya kepada Anda karena Anda hanya ingin melakukan yang terbaik untuk mereka. Demikian juga menurut Saya, pasangan Anda ingin Anda mempercayai mereka karena menurut mereka apa yang mereka lakukan adalah untuk Anda dan keluarga. Kalau tidak percaya (krisis kepercayaan kepada penulis :P), coba tanyakan sekarang juga kepada pasangan Anda.

Jika pada saat ini Anda sedang mengalami krisis kepercayaan. Mungkin pasangan Anda tidak sekedar bertanya, tapi dia sudah mulai mempertanyakan segala hal Anda lakukan. Kabar baiknya,  itu adalah hal paling wajar yang harus Anda lewati. Anda tidak sendirian. Semua pasangan pasti mengalami masa-masa buruk itu. Kuncinya adalah segera atasi, mulai dari diri Anda. Jika pasangan Anda tidak mempercayai Anda, tunjukkan bahwa Anda bisa dipercaya dan percayai dia tanpa alasan dan pamrih. Berdoa untuk Dia dan untuk Anda.

Alih-alih memiliki sikap 'Don't trust anyone' sebaiknya kita mengubah MIND SET dengan menggunakan ungkapan berikut :" I trust you to make you trust me." Saya percaya kepadamu supaya  kamu percaya kepada Saya. Atau 'I trust you because you trust me' Saya percaya Anda karena Anda percaya Saya'.

Mana yang lebih baik... itu terserah Anda dan mulai sekarang mari kita mulai sikap untuk mendapat kepercayaan seseorang, kita harus memulai dengan mempercayai seseorang. Have a great week end!

*seperti yang selalu saya sarankan : gunakan tulisan ini untuk menyampaikan pesan Anda kepada pasangan Anda. It's free! :)

Jumat, 15 Oktober 2010

Anak adalah result, produk sebuah keluarga

"Pulang dari rumah temennya bbrp hr yl, anakku bilang "mami, rumahnya si x enak deh, gede, kamar sendiri, kmana2 dianter supir, mau apa2 ada mbak yg siapin. tp kasian Mi, kalo siang dia ga pernah makan krn mami papinya sibuk. Ga enak jg deh, byk fasilitas tp maminya ga perhatian. Untung Maureen ga kyk gitu." :) Ternyata buat anak, tetap perhatian orang tua yg terpenting. Kids, mom loves u" 
Di atas adalah petikan status up date seorang teman di facebook. Seorang ibu dari anak-anak yang lucu dan cerdas. Ibu rumah tangga yang sibuk banget menjaga keseimbangan di rumah. Type ibu teladan. Saya sudah meminta ijin beliau mengutip status up date-nya untuk tulisan ini.
Status up date ini mencuri perhatian saya saat men-scroll down- fb . Facebook saya yang tidak setiap hari dibuka. Status up date ini menggoda saya untuk berbagi pandangan saya seputar posisi anak dalam sebuah keluarga dalam konteks family incorporation.
Anak adalah bagian sekaligus result  atau produk dari sebuah keluarga. Anak adalah visi sebuah keluarga. Anak yang mandiri dan sukses adalah sebuah visi. Merencanakan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak adalah misi untuk mencapainya. 
Orang tua yang mengabaikan anak-anaknya sama saja dengan pemimpin perusahaan yang tidak peduli pada kualitas maupun pengembangan produk. Apa jadinya? Anda bisa memastikan masa depan keluarga (baca : perusahaan) ini tanpa produk yang bisa dibanggakan dan berkontribusi positif pada lingkungan (masyarakat). Kalau tidak pailit ... ya sudah pasti dipailitkan.
Bagaimana menurut Anda?
*stay tune … akan kita bahas secara khusus mengenai visi familyincorporation
Sumber : facebook sahabatku ATL

 

Kamis, 07 Oktober 2010

kamus:komitmen

kamus :

mengambil keputusan adalah mencoret alternative lain dan fokus pada satu hal (yaitu hal yang diputuskan)

komitmen adalah mengabdikan seluruh hidup untuk tujuan yang telah ditetapkan atau atas keputusan yang telah diambil.


Semoga semakin mudah mengartikan sebuah kata komitmen dan menerapkanya dalam hidup Anda sehari-hari.

Rabu, 06 Oktober 2010

Blessed Super Woman

Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi ibukota untuk urusan pekerjaan. Banyak kenangan  kembali melintas saat lebih 10 tahun lalu meninggalkan Jakarta. Tak banyak yang berubah, Mall Grand Indonesia di bundaran HI , EX Plaza di Jalan Thamrin adalah beberapa perubahan bagi saya.

Tapi bukan pengalaman itu yang membuat saya terkesan. Adalah sepupu teman saya yang membuat perjalanan ke Jakarta minggu lalu punya nilai tambah yang luar biasa setidaknya bagiku.

"Wanita secara kodrat dan kosmik lebih kuat dari laki-laki"

Fanny, seorang wanita yang menurut saya sudah memasuki level tinggi dalam pemahaman tentang kehidupan. Di sebuah cafe di Grand Indonesia, kami berempat, saya dengan dua orang sahabat dan Fanny. Beliau bercerita tentang perjalanannnya dan perbincangannya dengan seorang bijak. Orang yang seperti penasehat spiritual dengan pengetahuan astrologi dan lain sebagainya. Entah darimana asal muasal pembicaraan, Fanny menyebutkan sebuah pernyataan "wanita adalah benteng keluarga" karena "wanita secara kodrat dan kosmik ditakdirkan lebih kuat dari laki laki". Kami bertiga dengan sejarah hidup dan peristiwa serta pelajaran hidup masing-masing menyetujui pernyataan tersebut. 
Saya sendiri seringkali mendengar cerita dan lelucon seputar hal tersebut. Misalnya, mengapa tulang rusuk wanita lebih banyak dari laki-laki. Konon karena wanita lebih mampu menahan sakit hati (yang ditimbulkan oleh tusukan tulang rusuk yang lebih tadi ke organ hati). Kemudian dari apa yang sering kali saya alami, wanita lebih mampu mengerjakan lebih dari satu hal ketimbang laki-laki. Istri saya lebih mampu mengerjakan dan memikirkan banyak hal ketimbang apa yang mampu saya pikir dan kerjakan. Laki laki cenderung fokus dan kemudian menjadi ahli di satu bidang saja. Jarang laki-laki yang mempunyai kemampuan multi tasking, seandainya ada, dia adalah laki-laki yang super, di atas rata-rata.

Wanita dengan kekuatannya

Kemudian pembicaraan seperti layaknya orang dewasa berkumpul membicarakan cinta terlarang yang lebih dikenal dengan selingkuh. Fanny dengan berbekal pernyataannya melanjutkan, wanita dengan kekuatan supernya itu (yang melebihi laki-laki) sangat berbahaya jika tidak memanfaatkan dengan tepat. Wanita yang sadar akan kekuatannya mampu menaklukkan jenis laki-laki apapun, menghancurkan dirinya dan keluarganya. Tapi wanita yang sadar akan kekuatannya dan memanfaatkannya untuk tujuan positif akan mampu membangun komunitasnya, membangun keluarganya menjadi sebuah keluarga yang sukses dalam segala aspek kehidupan. Aha, ini hal baru bagi saya. Wanita dengan kekuatan dahsyatnya.
Diam-diam saya kagum atas pengetahuan baru ini. Saya kagum pada Fanny yang dengan tepat menyampaikannya. Sama sekali tidak membuat kelelakian saya terganggu. Dia melanjutkan, memang seolah beban sebuah keberhasilan keluarga, rumah tangga ada di tangan seorang wanita, istri dan ibu. Saya mengangguk setuju dalam hati. 

"Laki-laki adalah anak kecil dalam tubuh yang besar"

Seorang laki-laki akan berbinar matanya jika diijinkan seharian tanpa diganggu menjalankan, memainkan, menikmati hobinya. Laki-laki memiliki motor kesayangan, mobil kesayangan, burung kesayangan, gadget kesayangan sementara wanita tidak pernah peduli dan tak akan pernah mengerti mengapa suami-suami mereka lebih senang nonton dvd seharian ketimbang menemani belanja ke mal, mengapa lebih senang nongkrong di bengkel ngutak ngutik mobil yang sebenarnya tidak memiliki masalah ketimbang ngobrol soal keluarga dan anak-anak.
Fanny melanjutkan, laki laki dewasa tetap membutuhkan figur seorang ibu. Harapannya hal itu dapat ditemukan dalam sosok sang istri. "Wah, tambah satu dong anak kita di rumah," sambar temanku. Memang demikian adanya. Masalahnya jika sang istri juga ingin di manja atau keberatan mengambil peran sebagai ibu bagi sang suami, maka secara alamiah, seperti air yang mencari tempat yang lebih rendah, demikian seorang laki - laki akan mencari figur ibu yang penyayang dan pengasih sampai ketemu. Repotnya jika hal ini dimanfaatkan oleh wanita (dengan kekuatannya yang besar) yang tidak bertanggung jawab, hanya untuk memenuhi kesenangan jangka pendek saja. " Jadi maksud lo, suami-suami yang selingkuh itu akibat atau karena kesalahan istri-istri. Enak dong laki-laki," sambar temanku lagi. 
Hal ini tidak berlaku umum, ada juga laki-laki yang memang pada dasarnya hidung belang. Tapi, sekali lagi tapi...sebenarnya wanita punya kekuatan besar untuk menaklukkan pasangannya yang hidung belang. Percayalah, kata Fanny. 

Saya terdiam. Ini ilmu tertinggi dari semua yang telah saya dapati. Kalau semua wanita dimuka bumi mengetahui, mempercayai dan mengamalkannya, niscaya dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk ditempati. Dunia ini akan memiliki laki-laki yang sukses dan bekerja keras untuk keluarga karena dunia memiliki wanita-wanita pendorong yang menciptakan jalan dan ruang bagi kesuksesan setiap laki-laki. Dan pada akhirnya semua pembicaraan ditutup dengan konsensus tak tertulis bahwasannya laki-laki membutuhkan wanita begitu juga sebaliknya. Kedua insan yang sangat berbeda ini akan saling mengisi membentuk suatu kekuatan baru yang dahsyat dan mampu mengubah dunia. Terima kasih Fanny atas sharingnya. Kami semua belajar dan jadi lebih pintar. 

Tator Cafe, Grand Indonesia, 1 Oktober 2010, 19.00 - 20.30 WIB



Selasa, 05 Oktober 2010

Apakah cinta pernah benar-benar pergi dan menghilang?

Pagi masih gelap. Rey terbangun. "Mimpi yang sama...."keluhnya. Rey turun dari tempat tidurnya berusaha berdiri dengan keseimbangan yang meningkat dari 5% hingga 95%. Berjalan sedikit gontai menuju kamar mandi. Membuka tutup toilet duduknya dan melepaskan hasrat kecilnya sambil mengingat mimpinya barusan sebelum hilang dan tak mampu dianalisa lagi.

Dalam mimpinya Rey berjalan di kebun bunga yang sangat indah. Barisan tulip dengan warna kuningnya di sebelah kiri dan mawar merah menyala di sebelah kirinya. Bunga Matahari menghias indah tepi pinggir dengan bunganya yang mencuat ke jalan. Di jarak beberapa meter ada pohon rindang besar tapi Rey tidak bisa mengenali pohon itu. Maklum, Rey besar di kota yang sangat sedikit memiliki koleksi pepohonan. Jalan yang ditapakinya dilapisi oleh batuan alam, paras dengan batu koral di pinggirannya, eksotik. Warna hitam alam yang dikandungnya menambah kontras komposisi warna dalam mimpinya (coba Anda ingat-ingat, apakah mimpi Anda berwarna atau hanya hitam dan putih). Dipinggir jalan terdapat bangku taman terbuat dari kayu yang terlihat natural, menyatu dan walaupun berwarna coklat muda tidak menghilangkan kesan kokohnya.


Tiba-tiba Rey ingin duduk di salah satu bangku, menikmati sensasi keindahan ini lebih lama. Ia memilih salah satu kursi yang tepat berada di bawah lampu taman. "Sempurna," pikir Rey. Mengecek kebersihan dan apakah basah oleh air, kemudian Rey menghempaskan dirinya di bangku dekat lampu taman itu. Rey menutup mata, merasakan kesejukan yang merambati kulit tangan, leher dan wajahnya. Pikirannya melayang pada sosok gadis cantik yang selama ini sudah bersamanya. Gadis yang menurutnya layak dicintai. Bagaikan photo slide moment berdua melintas menambah lengkap sensasi Rey. Saat bertemu, saling melempar pandangan mata, hasrat, sentuhan demi sentuhan, kata-kata cinta, rasa rindu yang terkadang menggila. Tanpa disadarinya otot-otot wajahnya meregang, Rey tersenyum, Rey merasakan cinta. Rey membuka matanya, melihat kelilingnya. Bunga terasa semakin merekah dan memamerkan keindahannya.

Di kejauhan tampak seorang anak kecil berjalan dengan seekor anjing yang menurut Rey ukurannya bisa membuat si anak kecil yang memegang tali kendali, terpelanting. Rey memandangi dan tersenyum pada si anak. Yang di pandangi tidak sempat membalas senyum karena sibuk dengan anjing besarnya. Saat melintas di depan Rey, anjing tersebut mendekati Rey, menciuminya. Rey mulai merasa tidak nyaman, bukannya Rey tidak menyukai binatang berkaki empat ini. Hanya saja saat ini bukan saat yang tepat, Ia sedang menikmati sensasinya. Si anak kecil melihat dengan cemas dan berusaha menarik si anjing "Come on black. Let's go," ajak si anak kecil. Si Black menggerakkan badannya dan mengarahkannya ke ujung bangku hendak pergi. Berhenti sejenak, mengangkat kaki dan menyirami ujung bangku dengan air tubuhnya kemudian berlari meninggalkan Rey yang mengumpat  dalam hati "Sialan, dasar nggak pernah makan bangku sekolahan." Rey ingin memarahi si anak kecil yang sudah berlari menjauh. Sengatan bau hajat mulai menyengat hidungnya. Rey resah, rasa tidak nyaman menyerangnya. Tangannya berkeringat. Entah kenapa bunga yang tadinya begitu indah, mulai layu dan mengeluarkan bau busuk dan warna yang kelam seiring dengan semakin resah perasannya. Rey menutup matanya berharap semuanya kembali seperti semula. Berusaha menghadirkan kembali sosok sang dewi cinta. Bukannya kenangan indah yang muncul malah wajah tak bersahabat saat berdebat soal kealpaan mengingat hari ulang tahun, perbedaan pendapat tempat makan siang favorit, dandanan, pakaian yang nggak matching.

Rasa tak nyaman telah menguasai Rey, ia bangkit membuka matanya dan menyapukan pandangan ke sekelilingnya. Muram, pikir Rey. Rey berlari ingin segera menjauh dari suasana ini. Menghilangkan wajah tak bersahabat dari layar pikirannya.  Membuang rasa cintanya. Tapi, saat ingin membuka langkah. Tiba-tiba sebuah cengkeraman dilengan mengangkatnya ke udara. Tubuhnya terasa sangat ringan, melayang di udara yang lapang. Rey melihat ke bawah. Ia melihat bangku yang tadi didudukinya, anehnya...suasananya kembali seperti saat ia pertama kali tiba di taman. Jalanan yang berkilau kehitaman. Warna warni bunga membentuk lukisan alam yang indah di pandang dari atas. Segera Rey ingin kembali ke bawah. Ia meronta sekuat tenaga berusaha melepaskan cengkeraman yang masih membelenggunya. Sentakan demi sentakan dengan satu tujuan lepas dari cengkeraman tak kasat mata. Dan berhasil, Rey merasakan tubuhnya mulai terasa berat dan meluncur ke bawah. "Terlalu cepat...aku akan hancur," pikirnya.  Bumi dan taman di bawahnya seperti mendekatinya, menuju padanya dan Rey terbangun.

Rey merenungi mimpinya yang sama beberapa hari ini. Cinta ditimbulkan rasa atau rasa yang menimbulkan cinta? Apakah cinta begitu rentan...it's so fragile..? Bagaimana menurut Anda?

Sumber gambar

Jumat, 24 September 2010

Menjaga Sang Cinta


Seorang sahabat mengalami kemuraman mendalam. Sahabatku merasa pasangannya tidak mengerti dirinya. Betapa sahabatku ini mencintai sang pasangan. Berkali-kali kesempatan telah diberikan. Berkali-kali penjelasan telah diberikan. Berkali-kali janji telah dilontarkan. Berkali-kali komitmen telah dibuat. STOP. Saya harus hentikan disini. Komitmen yang dilanggar adalah bukan komitmen. Komitmen harus diperjuangkan dan seluruh hidup diserahkan pada komitmen. Komitmen yang dilanggar telah turun kualitasnya menjadi hanya sebatas kata-kata.
Kembali kepada sahabatku. Apa yang terjadi pada sahabatku dan pasangannya pernah terjadi pada setiap kita khan? Aku katakan kepada sahabatku, Anda tidak sendirian. Membangun hubungan adalah proses bukan tujuan akhir. Dan menjaga cinta sendiri dan pasangan ada caranya karena yang kita hadapi adalah manusia, makluk kompleks ciptaan Tuhan yang luar biasa. Jadi teringat sebuah analogi....

Menjaga sang cinta
Menjaga cinta seperti menjaga air dalam telapak tangan kita.
Jika kita merasa sangat membutuhkan air itu dan ingin menjaganya, cara paling tepat adalah dengan memberikan ruang, tempat, menjadi wadah bagi sang air. Merapatkan jari - jari, merapatkan hati kita sendiri untuk percaya sepenuhnya pada sang air untuk tidak meninggalkannya. 
Sebaliknya 'kepanikan' atau 'ketakutan' akan kehilangan sang air dengan menggenggamnya erat, meremasnya dengan gairah tidak biasa justru akan membuat kehilangan sang air. Ia akan tumpah kemana-mana, pergi. Dan pada saat haus, tidak ada air lagi untuk melepas dahaga atau bahkan sekedar membasuh bibir dan jiwa yang kering.

Saya katakan kepada sahabat saya. Nikmati prosesnya, ciptakan ruang dan waktu...bukan hanya untuk pasangannya tapi juga buat sahabatku. Sebuah hubungan atau relationship harusnya bukan menjadi beban tapi harus dirasakan sebagai satu anugerah. Karena itu sebuah anugerah, tergantung bagaimana kita 'mengelolanya' dan mensyukurinya. Mudah diucapkan tidak mudah dilakukan bukan? Tanyakan pada hati yang paling dalam mengenai kebenaran ungkapan itu. 
Sahabat, membangun hubungan, membangun komitmen adalah proses. Jika pasangan Anda tidak bisa menikmatinya, mulailah dengan Anda yang menikmatinya. Iringi dengan doa dan lihat hasilnya. Anda akan terkejut gembira melihat jerih payah Anda. Berikan ruang dan waktu kepada hubungan Anda, pasangan Anda, berikan wadah bagi dalam hati, pikiran dan tindakan Anda. Sekali lagi lebih mudah mengatakannya ketimbang melakukannya. Tapi setidaknya layak untuk di coba.

Sumber : gambar

Kamis, 23 September 2010

Karena CInta atau karena komitmen, Ipung tidak melakukannya...




Mei melompat riang turun dari mobilnya. Langkah-langkah kecilnya mengikuti nada pendek lagu yang disenandungkannya. Rambutnya yang kemerahan sebahu terlempar kesana kesini. "Aku akan menyayangi Ipung selamanya. Apapun akan aku lakukan demi kebaikannya. Aku yakin dia untukku," entah itu lagu atau karangan Mei sendiri. 

Beberapa jam sebelumnya...

Siang sudah jauh meninggalkan ubun ubun. Matahari sudah condong ke barat sehingga bayangan meregang ke arah timur. Jam menunjukkan pukul 5 waktu Indonesia bagian barat. Mei berjalan menelusuri beberapa toko di pusat perdagangan kotanya. Ia baru saja menyelesaikan kelas gymnastic yang setiap 2 hari rutin dikunjunginya. Tangannya mencari kunci mobil di dalam tasnya. Tas yang berisi seluruh dunia. Ya, bayangkan dari peralatan make up hingga mp3 player, camera digital dan bando yang tidak cuma satu. Tiba-tiba jantungnya berhenti berdegup. Mati gue, jari tangannya menyentuh bon laundry 5asec. Mei segera meraih hand phone-nya. Astaga, miss call dari Ipung, tujuh kali. My God..my God…dohhhh! Kok gue bisa lupa sih. Mati deh gue. Ipung pasti ngamuk. Acaranya dia gimana ya?
Mei lupa untuk mengambil jas yang Ipung titipkan. Jas itu mau dipakai Ipung di acara Press Conference perusahannya. Ipung tidak sempat mengambilnya karena di pagi hingga siang harinya sibuk mempersiapkan diri. Dan itu sudah diperkirakannya, oleh sebab itu ia meminta tolong Mei untuk mengambil dan mengantarnya ke lokasi. “Jangan sampai lupa ya Mei. Itu jas keberuntangan gue,” pinta Ipung sambil mengedipkan matanya.
Ipung gelisah melihat jam tangannya. Tinggal setengah jam jam lagi acara Press Conference akan dimulai. Duh, si Mei kemana lagi? Cuma diminta tolong gitu aja, kagak bisa. Jari jarinya segera mengulangi hal yang sama untuk yang ke tujuh kalinya, memencet nomor Mei. “Telepon gak diangkat lagi. Kenapa lagi ini anak. But, jangan-jangan….,” suasana hati Ipung bertransformasi dari suasana kekesalan yang menyebalkan menjadi perasaan penuh kekhuatiran. Apakah Mei aman-aman saja? Belum muncul dan HP tidak dijawab. Ipung langsung lemas.


Beberapa jam kemudian...


“Halo..Pung..halo,” kata Mei lirih saat ada suara diujung telepon sana.
“Mei…..duhhh, kamu kemana aja sihhhh.,” Ipung menyambar. Ini telepon yang dia tunggu dari tadi.
“Sorry Pung, sori banget, bukan Mei bermaksud….”
“Sssttttttt…Mei kamu gak apa-apa khan?” potong Ipung
“Nggak, Mei gak apa2,”sekarang Mei yang bingung. “Ipung gak marah sama Mei?”
“Aku itu mengkhawatirkan Mei. Gimana bisa marah?”
“Mei gak apa-apa kok. Trus, acara press con kamu gimana?” Mei penasaran
“Udeh selesai. Sukses loh. Tadi, Ipung beli batik aja di mall sebelah. Ternyata pakai batik lebih Indonesia dan wartawan suka banget. Blessing in disguise..Mei,” sambar Ipung riang.
Mei tertegun sendiri. Mei bangga sama Ipung.
Mei segera menuju mobilnya setelah tangannya menemukan kunci dari tas tangannya. Pulang untuk menemui Ipung di rumah.

Sahabat, Ipung tidak marah karena cinta atau karena komitmen terhadap sebuah cita-cita? Mari kita Tanya sama Ipung.

“Saya sebenarnya jengkel sama Mei. Masa dimintain tolong seperti itu aja lupa. Seharusnya dia mengerti betapa pentingnya acara itu buat saya. Dan saya sudah mengingatkannya sebelum berangkat ke kantor tadi pagi. Memang sih tadi dia sedang asik dengan blackberry-nya. Saya sempat berpikir ini tidak akan terjadi jika saya bersama dengan si anu dan si ani. Saya sempat merasa sedikit penyesalan telah memilih dan mencintai Mei.
Tapi untungnya tadi terlintas, bagaimana jika terjadi sesuatu pada Mei sehingga semuanya jadi berantakan? Sama teman saja saya perhatian. Masa dengan calon istri, saya tidak menaruh perhatian. Saat saya lemas memikirkannya.
Saat lemas saya jadi sempat berdiskusi dengan diri sendiri, apa perlu saya marah ke Mei?
Apakah karena tidak ada jas maka acara press conference saya akan bubar?
Apakah kalau hal ini diributkan dengan menegur Mei dan belum lagi kalau Mei jadi kesal dengan teguran saya, akan membuat saya dan Mei menuju cita-cita kami berdua lebih cepat tercapai ataukah malah menjauhkan kami dari cita-cita kami?
Dan jika di putar balik, 'kesalahan' kecil ini masih tidak seberapa dibanding 'ketidaksalahan' Mei selama ini.
Itulah yang membuat saya mengambil keputusan cepat dengan meminta staff saya untuk membeli batik ukuran saya dengan warna yang saya minta tapi motif saya serahkan kepadanya,” jawab Ipung.

Temukan jawabannya, bukan maksud saya ngerjain Anda tapi mungkin Anda perlu membacanya beberapa kali untuk bisa menemukan apakah cinta atau apakah komitmen, Ipung tidak menganggap kejadian di atas sebagai hal yang perlu diributkan.

Selamat menjalani hubungan yang memiliki visi! 

* Semoga menginspirasi Anda dan mungkin cerita ini bisa digunakan untuk menyindir pasangan Anda (kalau Anda menemukan kesulitan mengkomunikasikannya) ;)

Rabu, 22 September 2010

cinta vs komitmen

cinta di dasari perasaan
komitmen di dasari kesadaran untuk satu pencapaian

cinta adalah perasaan
komitmen adalah kesadaran

perasaan tidak stabil
kesadaran tak diragukan

cinta tidak stabil
komitmen tak pernah ragu terus melangkah maju

perasaan menipu
kesadaran adalah kejujuran

cinta menipu
komitmen adalah kejujuran

cinta tanpa komitmen adalah kehampaan yang sia sia
komitmen dengan cinta adalah pencapaian tujuan

pilih yang mana?

Selasa, 21 September 2010

Family is a corporation

Bagi Anda yang merasa keberatan dengan judul tulisan ini mungkin akan berubah pikiran setelah membaca sharing artikel ini.

Family is a vision, Family is a corporation.
Faktanya, keluarga terdiri dari beberapa manusia (seperti layaknya sebuah organisasi atau perusahaan). Disana ada struktur organisasi, kepala rumah tangga, ibu rumah tangga, anak-anak dan pembantu rumah tangga. Keluarga membutuhkan cash in dan menghasilkan cash out, ada cash flow. Kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga menyusun aturan dalam rumah tangga. Kepala rumah tangga dibantu ibu rumah tangga dan anak-anak (secepatnya di ajak terlibat) menyusun rencana (visi) sekolah, pindah rumah, pesta ulang tahun hingga liburan tahunan.


Indonesian family do not bankrupt, please.

Nah, jika sebuah keluarga bisa dianalogikan sebagai perusahaan. Kita semua akan menemukan dalam artikel-artikel berikutnya bahwa tidak heran ada keluarga yang 'sukses' dan ada keluarga yang 'kurang sukses'. Sama seperti perusahaan, ada yang sukses dan ada yang kurang sukses. Kata yang paling sering Anda dan saya dengar seperti 'mismanagement' atau 'salah urus' sebuah perusahaan menyebabkannya jatuh kedalam kategori kurang sukses. Melihat analogi yang mirip, mungkin Anda setuju kalau keluarga yang kurang sukses disebabkan oleh salah urus. Semakin menarik ya? Mari terus bersama saya menggali lebih dalam dan kita membangun keluarga keluarga sukses di Indonesia!   

Sabtu, 18 September 2010

Hari Minggu hari Tuhan, hari introspeksi setiap pasangan

Dalam kitab Injil dikatakan Tuhan beristirahat pada hari ke 7. Oleh sebab itu pada sistem kalender, ada satu hari dimana memungkinkan manusia bebas melakukan apa saja yang diinginkan.

Introspeksi
Setelah sama-sama sibuk dari hari Senin hingga Jum'at. Saya berani jamin komunikasi Anda yang berpasangan tidak terlalu baik. Bersyukurlah kepada Tuhan dan pencipta sistem kalender karena menyediakan hari Minggu untuk kita, Anda memperbaiki komunikasi. Mengevaluasi kembali tujuan, komitmen dalam menjalani hidup berpasangan bagi yang sudah berada di dalam perakawinan. Tidak harus di rumah atau di luar rumah sambil makan siang atau sekalian perjalanan ke pinggir kota. Suasana baru kadang membantu.

Bagi Anda yang masih ada di luar lingkaran pernikahan. Jadikan hari Minggu untuk menyusun kembali dasar-dasar tujuan dan komitmen Anda.

Have a great week end!

Mengabdikan diri kepada tujuan

Hitler adalah orang yang mengabdikan diri pada tujuan, Yohanes Paulus II adalah oralng yang mengabdikan diri pada tujuan. Hanya saja keduanya berada dikutub yang berbeda, walaupun keduanya menyerahkan hidup untuk tujuan yang mereka yakini kebenaran dan kekuatannya. Hitler berkeyakinan dunia akan lebih baik dibawah satu kekuasaan yaitu bangsanya, ras Aria, dirinya. Sementara Yohanes Paulus II yakin kekuatan cinta kasih dan penghargaan yang tinggi terhadap sesama umat manusia akan menjadikan dunia lebih baik. 

Mengabdikan diri sepenuhnya kepada tujuan kemudian disebut dan dikenal sebagai komitmen.

Hari sore saat Rey mengajak Dewi untuk keluar. Ipung sangat bersemangat dengan 2 tiket 21. "Dewi pasti suka dengan kejutan yang gue kasih. Filmnya seru tapi romantis,"pikir Rey sesaat sebelum menunjukkan tiket itu ke Dewi. Sayangnya, situasi tidak seperti yang Rey bayangkan. Dewi menampik, menolak dan hebatnya dengan cara yang kasar. "Mau kemana sih Rey? Gue lagi males," sergah Dewi sambil melengos. Rey terpaku. Pikirannya terhempas. Jiwanya seperti lepas dari raganya. Reaksinya buruk sekali. Rey membanting pintu mobilnya dan pergi tanpa pamit. Dewi melihat kejadian itu dengan terheran-heran. "Kenapa si Rey? Kok ngambek gitu. Dasar laki-laki, kayak anak kecil," kata Dewi dalam hati.

Ipung berjalan menuju rumah Mei. Siang itu panas banget. Debu-debu beterbang terusik roda kendaraan yang lewat. Penjaga toko geram karena setiap setengah jam harus ngelap show case toko yang mereka jaga. Rumah Mei kelihatan sepi saat Ipung memasuki halaman. Rumah yang sejuk dengan pohon Mangga didepan rumah. "Akhirnya nyampe juga. Whew...what a day. Bumi kok panas kayak gini ya,"pikir Ipung menaiki teras menuju pintu untuk mengetuk. Tok tok tok....tok tok tok....tok tok tok. "Mei...Mei....gue nih Ipung," panggil Ipung. "Tante...permisi....anybody home?" ulang Ipung. Pada kemana nih orang-orang, pikir Ipung yang yakin pasti ada Mei karena dia sudah janjian dan tidak ada nada panggil sms atau telepon dari Mei. Tidak ada pembatalan. Tok tok tok...kali ini lebih keras. "Mei....Mei...." panggil Ipung juga lebih keras. Duhhhh, pada kemana sih, Ipung dalam hati sambil ngelongok-longok dari sela gordyn yang tersingkap. Dari dalam sama sekali tidak ada jawaban, tetap sepi. Ipung putus asa dan merebahkan diri maksudnya untuk menenangkan diri di kursi kayu teras dan pada saat itu dia melihat post it menempel pada meja yang sepertinya jatuh dari kaca teras (karena posisinya yang miring). 
"Pung, sori banget ya. Gue harus pergi nemenin nyokap. Tante gue dateng dan sekarang gue kudu jemput di Cengkareng. Dan karena gue nyetir kayaknya gak bakalan sempet telepon Ipung. Sori ya. Thx. Mei". Ipung meregang. Jantungnya sempat berdegup cepat. Wajahnya terasa hangat. Tangannya gemetar. Emosinya di siang hari bolong menggoda untuk dilampiaskan. Ipung menarik nafas, menghembuskannya tiga empat kali.
Ipung meraih handphone-nya menekan-nekan beberapa huruf yang membentuk kalimat yang diperintahkannya "It's ok Mei. Hati-hati nyetirnya. Kalau sudah free. Call gue ya. Love you babe." 

Dewi yang demikian polos dan naif bertanya-tanya kenapa Rey bisa semarah itu ketika ajakan nontonnya ditolak Dewi. Rey membukukan dendam dan menantikan pembalasan yang lebih menyakitkan.
Ipung mengerti bahwa dia tidak boleh meributkan hal-hal seperti yang dialaminya demi kebersamaannya dengan Mei, demi cita cita membangun hubungan yang sehat dan dinamis serta jika Tuhan mengijinkan ke jenjang pernikahan. Ipung menyadari apa yang dilakukannya adalah latihan akan apa yang sudah mereka tulis bersama, janjikan bersama "no sweat about the smal things in love" - tidak meributkan hal kecil dalam cinta, dalam satu hubungan. Karena memang betul, tidak ada gunanya.

Buat Anda yang sudah menjalani bahtera pernikahan? Apakah Anda masih meributkan hal-hal kecil sehingga Anda merasakan jalan menuju tujuan [membentuk keluarga yang sukses] sangat berliku, berat, tak sampai-sampai? Buat Anda yang belum menikah atau menuju ke gerbang pernikahan, sudahkah Anda bersama pasangan Anda menorehkan komitmen bersama, kalimat-kalimat yang Anda berdua harus latih di sisa waktu saat mengucap janji, kalimat-kalimat yang akan menjaga Anda tetap pada jalur menuju cita-cita setiap pasangan nikah, keluarga yang sukses, bahagia dan sejahtera. 
Buat Anda yang sedang mencari pasangan. Carilah dengan mulai membicarakan tujuan Anda, visualisasikan kesuksesan keluarga macam apa yang akan Anda bangun. Bicarakan, samakan visi dengan calon pasangan Anda. Jika belum bertemu, jangan menyerah untuk menemukannya. Camkan dan renungkan.

Rabu, 15 September 2010

Komitment ... dengan sedikit cinta lebih baik.

Roy terhenyak saat dengan tiba-tiba Dewi mengibaskan lengan dan menatapnya sinis penuh kebencian. "Dia berubah." bisik Roy dalam hati. Sementara itu Dewi mendidih "Orang itu gak pernah berubah, heran gue." Sepasang merpati yang mengikat janji dalam satu mahligai pernikahan sekarang menghadapi kenyataan arti hidup yang sesungguhnya. Perbedaan demi perbedaan, sanggahan demi sanggahan, keluhan demi keluhan, curiga demi curiga, larangan demi larangan, kecemburuan demi kecemburuan. Berpuncak pada rasa benci dan kehilangan rasa dan kata-kata. Dimana perginya sang dewi cinta, amor, love apapun itu namanya ?

Mei terdiam saat Ipung terlambat menjemputnya. "Sory sayang, tapi si Bos bener bener gak bisa ditolak. Papa sudah jalan ke mobil, masih dipanggil untuk ngomongin ide dia. Buset dah," Ipung menyesal. "Gak apa sayang. Kebetulan Mama jadi sempat baca beberapa halaman buku yang lagi mama baca,"sahut Mei, kita makan malam dulu yuk." Ipung bersyukur dalam hati punya pasangan seperti Mei yang pemaaf.

Pertanyaannya apakah Mei adalah wanita pemaaf sementara Dewi tidak ? Apakah Roy memang tidak pernah berubah sementara Ipung mampu berubah setelah hidup perkawinan ?

Coba simak yang satu ini.

Mei menunggu sambil menggerutu.," Duhhhh, Ipung gak pernah berubah deh. Dari dulu telat terus kalo diminta tolong jemput. Padahal khan gak setiap hari gue minta dijemput..hhhhhhh,"

Dewi menyesal setelah secara sembrono mengibaskan tangan Roy dan menduduh Roy tidak pernah berubah, sebenarnya banyak yang berubah pada Roy. Dia sudah tidak pernah nongkrong sama temannya. Tidak banyak lagi teman wanitanya. Dewi terdiam.

Tapi apa kemudian yang terjadi setelah Mei menggerutu. 

Saat melihat mobil Ipung tampak di pintu masuk parkiran. Mei berkata dalam hati "Tidak ada gunanya marah....tidak ada gunanya komplain...tidak ada gunanya menggerutu....Tidak membantu mencapai komitmen...tidak membantu meraihnya". Dan itu digumamkannya berkali-kali hingga saatnya dia bicara menanggapi permintaan maaf Ipung.

Komitmen?

Apasih yang dimaksud komitmen seperti yang dikatakan terus menerus oleh Mei yang nyatanya berhasil membuat malamnya bersama Ipung jadi Indah dan membuat Ipung makin mencintai dan menyayanginya.

Komitmen adalah seperti visi dan misi dalam satu perusahaan. Sepasang pengantin atau calon pengantin sebaiknya menyusun komitmen, visi dan misi bakal pernikahannya. Menetapkan dasar-dasar dan tujuan yang kuat. Komitmen akan menggiring sepasang manusia mengabaikan hal-hal yang tidak produktif dalam mencapai sebuah tujuan, tujuan sebuah pernikahan, tujuan sebuah keluarga.
Bayangkan sebuah perusahaan yang tidak memiliki visi. Berapa lama menurut Anda, sebuah perusahaan mampu bertahan tanpa visi yang kuat. Berapa lama sebuah keluarga mampu bertahan tanpa tujuan dan komitmen dari pelakunya? Seberapa mudah anggotanya menyerah?

Cinta adalah sesuatu yang indah. Tapi cinta bukan milik perseorangan. Cinta milik semua orang dan cinta berhak diberikan atau dicabut dari seseorang. Cinta memberikan keindahan dan kesedihan disaat yang sama. Cinta membangun dan menghancurkan disaat yang sama. Cinta tidak stabil. Cinta datang dan pergi. Mengapa demikian karena cinta adalah manifestasi dari perasaan. Cita dan rasa jiwa yang mempunyai akal budi. Perasaan berubah. Perasaan berganti dan oleh karena ketidak stabilannya cinta, perasaan adalah penipu ulung. Apa akibatnya jika sebuah keluarga hanya mengandalkan cinta, perasaan. Sementara perasaan itu penipu ulung?

Tapi kita semua percaya cinta memberikan rasa. Sehingga sebuah janji nikah yang dibangun berdasarkan visi dan misi (baca: komitmen) yang kuat dan diberi sedikit rasa cinta akan lebih baik tentunya.

Kamis, 09 September 2010

Family Incorporation

Salam kenal,


Dengan ini saya ingin sekali berkontribusi membangun kesuksesan masyarakat Indonesia. Dan saya meyakini masyarakat yang sukses hasil dari kesuksesan banyak keluarga. Oleh sebab itu lewat blog ini saya ingin berbagi sekaligus mendapatkan proses pengayaan atas setiap ide dan cerita saya seputar membangun keluarga yang sukses sehingga bermanfaat buat Anda dan saya.

Demikian pengantar dari saya. Mohon maaf sebelumnya jika ada ketidaksetujuan pada tulisan saya. Pada akhirnya blog ini bukan apa-apa tanpa keikutsertaan Anda memberikan masukan, input, pendapat demi terciptanya masyarakat Indonesia yang mandiri dan produktif.


Hormat saya,
Apoer