Jumat, 15 Oktober 2010

Anak adalah result, produk sebuah keluarga

"Pulang dari rumah temennya bbrp hr yl, anakku bilang "mami, rumahnya si x enak deh, gede, kamar sendiri, kmana2 dianter supir, mau apa2 ada mbak yg siapin. tp kasian Mi, kalo siang dia ga pernah makan krn mami papinya sibuk. Ga enak jg deh, byk fasilitas tp maminya ga perhatian. Untung Maureen ga kyk gitu." :) Ternyata buat anak, tetap perhatian orang tua yg terpenting. Kids, mom loves u" 
Di atas adalah petikan status up date seorang teman di facebook. Seorang ibu dari anak-anak yang lucu dan cerdas. Ibu rumah tangga yang sibuk banget menjaga keseimbangan di rumah. Type ibu teladan. Saya sudah meminta ijin beliau mengutip status up date-nya untuk tulisan ini.
Status up date ini mencuri perhatian saya saat men-scroll down- fb . Facebook saya yang tidak setiap hari dibuka. Status up date ini menggoda saya untuk berbagi pandangan saya seputar posisi anak dalam sebuah keluarga dalam konteks family incorporation.
Anak adalah bagian sekaligus result  atau produk dari sebuah keluarga. Anak adalah visi sebuah keluarga. Anak yang mandiri dan sukses adalah sebuah visi. Merencanakan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak adalah misi untuk mencapainya. 
Orang tua yang mengabaikan anak-anaknya sama saja dengan pemimpin perusahaan yang tidak peduli pada kualitas maupun pengembangan produk. Apa jadinya? Anda bisa memastikan masa depan keluarga (baca : perusahaan) ini tanpa produk yang bisa dibanggakan dan berkontribusi positif pada lingkungan (masyarakat). Kalau tidak pailit ... ya sudah pasti dipailitkan.
Bagaimana menurut Anda?
*stay tune … akan kita bahas secara khusus mengenai visi familyincorporation
Sumber : facebook sahabatku ATL

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar