Jumat, 29 Oktober 2010

Kenapa?

Kenapa orang harus memancing emosi orang lain untuk satu kesia-siaan? Apakah ada kepuasan di sana? Apakah Anda suka melakukannya? Pesan saya, Anda harus mengetahui lawan bicara Anda paling tidak 99% luar dan dalam untuk melakukannya. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang terjadi di luar kendali Anda.

Anda sebagai pasangan juga saya harap tidak melakukannya terhadap pasangan Anda, jika Anda tidak benar-benar tahu pasangan Anda. Terutama situasi aktual seperti kondisi emosional, beban psikologisnya, rencananya, tekanan lingkungan dan sebagainya. Bahkan saat Anda ngotot merasa akan membantunya, Anda akan ditolak mentah-mentah. Jika Anda penasaran, silahkan mencoba dan Anda akan menikmati sensasi emosional yang tidak pernah Anda lihat sebelumny

Minggu, 24 Oktober 2010

Hari ke 23 Bulan ke 10 Tahun ke 2010 setelah kelahiran Yesus Kristus

Aku berdiri di pinggir pantai Sanur. Niatnya ingin melihat sunrise.
Angin pagi yang segar dengan sedikit percikan air laut yang asin menghantam lembut wajahku.
Aku tersenyum.
Warna lembayung jingga mulai tampak di cakrawala pagi nun jauh di sana.
Burung laut terbang rendah di atas muka laut, sesekali menungkik, menghujam dan terbang lagi dengan sarapan paginya.
Aku tersenyum. Sungguh, Tuhan menjaga mahkluk ciptaannya.
Aku terkejut saat kehangatan memelukku dan kecupan hangat mendarat di pipi kiriku.
Aku terjaga.

Sinar kekuningan dengan gelembung gelembung indah memenuhi pandanganku.
Mulai tampak samar namun semakin jelas wajah wanita tercantik yang telah setia menemaniku dalam untung dan malang, susah dan senang, cinta dan tak cinta, percaya dan curiga, kasih dan sayang.
Rupanya dia yang mendaratkan kecupan hangat di pipi kiriku.
"Selamat Ulang Tahun Papi," ucapnya lembut sambil melanjutkan ciumannya.


One day in your life
you'll remember a place
Someone's touching your face
You'll come back and you'll look around you

One day in your life
You'll remember the love you found here
You'll remember me somehow
Though you don't need me now
I will stay in your heart
when things fall apart You'll remember one day...
  
Untuk Indah,Catherine, Jessica, Veronica (my mom)  malaikat-malaikat bersayap putih yang menjagaku agar menuju pintu Surga (bukan yang satunya :)).

Seperti di setiap Sabtu pagi yang indah.
Aku menuju Dunkin Donuts setelah mengantar malaikat kecilku ke tempatnya bersosialisasi di institusi di bawah papan nama TK Katolik Santo Yoseph, Denpasar.
Lalu lintas pagi ini tidak terlalu ramai.
Jalan Dewi Sartika, Matahari Duta Plasa, Teuku Umar kulewati diantar oleh sinar matahari yang lembut membelai pungungku.
Triple Chocolate.
Coffee Late Hazellnut jadi pilihanku pagi ini.
Ah, tempat favoritku masih kosong.
Smoking Area.
Pojok kanan dekat pintu karyawan.
Kursi dan meja masih banyak yang kosong, ada keluarga kecil di sana.
Sang Ayah dengan rambut gondrongnya tampak sangat akrab dengan sang istri yang asyik baca koran.
Si kecil, laki-laki ganteng aktif yang tidak bisa diam mondar mandir.
Aku membuka tasku, menggapai laptop axioo pribadiku.
Kabel, semoga tidak ketinggalan.

Seperti biasa aku membuka blog familyincorporation.blogspot.com, facebook-ku, kemana.com dan beberapa website yang ingin kulihat dari referensi sahabatku.
facebook...
Untuk kedua kalinya aku tersenyum hari ini, saat kubuka facebook ku.
Hehehe...facebook memberiku ucapan Selamat Ulang Tahun yang melimpah dari sahabat.
Luar biasa.
Bahkan sahabat yang bertahun-tahun tak saling jumpa, jangankan tatap muka, bicara lewat telponpun nggak.
Satu persatu ku baca...
aku tersenyum...
kembali kehangatan memelukku....
aku menikmatinya...
dalam-dalam....

Oh Tuhan, seandainya mereka tahu betapa ucapan hangat mereka membawaku pada rasa, udara, langit kehangatan dan kembali membuatku terjaga, sadar bahwa hidup ini begitu berharga untuk disia-siakan.
Betapa ucapan hangat mereka membuatku selalu ingin bangkit saat terjatuh,
membuatku ingin membagi kehangatan mereka kepada setiap orang yang aku jumpai,
membuatku semakin bersyukur
dan bertekuk lutut dibawah salibMu.

One day in your life
When you find that you're always waiting
For the love we used to share
Just call my name
And I'll be there
 
Untuk semua sahabatku...terima kasih. Tetaplah menjadi sahabatku di Dunia maupun di Surga.
23 Oktober 2010.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Pung, apakah lo masih mencintai gue?

Mei bertanya kepada Ipung :"Pung, apakah lo masih mencintai gue". Ipung yang saat itu sedang menghirup coffee latte-nya sontak tersedak. Bukan karena dia punya jawaban 'tidak' untuk pertanyaan itu. Tapi, karena baru saja mereka membahas bahwa untuk bisa mencapai kategori keluarga yang sukses yang diperlukan adalah komitmen, tidak cukup hanya cinta, bahkan mereka sepakat untuk mengesampingkan cinta.
Mei mengelus punggung Ipung, sementara yang diusap usap masih berjuang menyelesaikan sisa batuk akibat sedakan kopi di kerongkongannya.
"Emang perlu dijawab itu pertanyaan" tanggap Ipung setelah batuknya reda.
"Perlu" jawab Mei singkat
"Bukannya tadi sudah di bahas"
"Iya, tapi gue pengen jawaban kamu dan gue gak peduli apa jawaban lo."
"Lha, kalo begitu mah mending gue kagak usah jawab."
"Tapi gue butuh jawaban lo aja. Gue ngerasa perlu dapat jawaban itu dan elo harus jujur." desak Mei.
Ipung terdiam. Bukannya takut menjawab. Tapi ia tidak ingin mereka berdua kembali terjebak dalam retorika klasik mengenai cinta. Padahal mereka sudah bulat untuk menjunjung komitmen di atas cinta untuk meneruskan kisah mereka.

Apakah rasa cinta Ipung masih ada dan apakah Ipung akan menjawabnya? Silahkan tebak dalam hati dan stay tune untuk kisah selanjutnya. Great Sunday! Enjoy it with your family!

I trust you to make you trust me...

Ada seorang yang saya kenal sekaligus saya kasihani. Ia memiliki pernyataan yang sangat dikenal oleh koleganya "Don't Trust Anyone". Itu menyebabkan ia selalu ingin melakukan segalanya sendiri. Apabila ia meminta tolong orang lain melakukannya, ia akan mengeceknya...kalau perlu setiap 10 menit untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan benar sesuai dengan keinginannya. Tebak apa hasilnya?

Pernyataannya negative biasanya juga akan menimbulkan pernyataan negative lainnya. Adalah seorang sahabatnya yang juga sahabat saya berucap dengan entengnya kepada saya "Gue mah kagak ambil pusing, kalo nilai yang dia anut begitu ya gue juga boleh dong ngomong ," If you don't trust me, so why do i have to trust you" - "Jika Anda tidak mempercayai saya, jadi mengapa saya harus mempercayai Anda".

Jika hal ini terjadi dalam satu perusahaan dan kalimat "Don't Trust Anyone" keluar dari pemimpin tertinggi atau bahkan pemilik perusahaan, kalimat sahabat saya yang bisa dianalogikan kalimat seorang profesional/ karyawan didalam organisasinya mungkin akan menjadi sebagai berikut " Jika Anda tidak mempercayai saya untuk menjalankan perusahaan ini, maka mengapa saya harus mempercayakan masa depan saya kepada Anda."  Waduh...

Dalam membangun sebuah keluarga, urusan "trust" ini setali tiga uang. Suami yang tidak memberikan kepercayaan kepada Istri, cepat atau lambat akan menuai 'gulungan tikar', demikian juga berlaku sebaliknya. Ketidak percayaan akan membuat semua yang direncanakan, dikerjakan, diimpikan menjadi sia-sia. Percaya kepada pasangan, menurut saya sama seperti kepercayaan seorang anak kecil kepada orang tuanya. Mereka hanya bertanya tapi tidak pernah mempertanyakan apa yang dilakukan kedua orang tuanya, arah kemana mereka pergi, sekolah yang dipilih orang tuanya, pakaian, makanan, minuman hingga larangan yang terucap dari mulut orang tuanya. 

   "Jika pada saat ini Anda sedang mengalami krisis kepercayaan. Itu wajar."

Percaya kepada pasangan, seharusnya berlaku hal yang sama. Anda khan tidak bisa mengikutinya sepanjang hari. Anda tidak bisa memantau bagaimana pasangan Anda bergaul, bercanda dengan sahabatnya. Mungkin Anda mulai tergoda untuk membuka handphone pasangan Anda untuk mendapatkan informasi sedikit mengenai 'sepak terjang' pasangan Anda. Anda mulai bertanya-tanya pada teman Anda atau teman pasangan Anda. Saya harus ingatkan bahwa hal seperti itu tidak dilakukan oleh anak-anak Anda saat Anda memilihkan sekolah untuk mereka, membelikan baju untuk mereka, meminta mereka berdoa sesuai dengan apa yang Anda yakini, makan apa yang Anda anjurkan. Dan Anda tentu ingin anak Anda percaya kepada Anda karena Anda hanya ingin melakukan yang terbaik untuk mereka. Demikian juga menurut Saya, pasangan Anda ingin Anda mempercayai mereka karena menurut mereka apa yang mereka lakukan adalah untuk Anda dan keluarga. Kalau tidak percaya (krisis kepercayaan kepada penulis :P), coba tanyakan sekarang juga kepada pasangan Anda.

Jika pada saat ini Anda sedang mengalami krisis kepercayaan. Mungkin pasangan Anda tidak sekedar bertanya, tapi dia sudah mulai mempertanyakan segala hal Anda lakukan. Kabar baiknya,  itu adalah hal paling wajar yang harus Anda lewati. Anda tidak sendirian. Semua pasangan pasti mengalami masa-masa buruk itu. Kuncinya adalah segera atasi, mulai dari diri Anda. Jika pasangan Anda tidak mempercayai Anda, tunjukkan bahwa Anda bisa dipercaya dan percayai dia tanpa alasan dan pamrih. Berdoa untuk Dia dan untuk Anda.

Alih-alih memiliki sikap 'Don't trust anyone' sebaiknya kita mengubah MIND SET dengan menggunakan ungkapan berikut :" I trust you to make you trust me." Saya percaya kepadamu supaya  kamu percaya kepada Saya. Atau 'I trust you because you trust me' Saya percaya Anda karena Anda percaya Saya'.

Mana yang lebih baik... itu terserah Anda dan mulai sekarang mari kita mulai sikap untuk mendapat kepercayaan seseorang, kita harus memulai dengan mempercayai seseorang. Have a great week end!

*seperti yang selalu saya sarankan : gunakan tulisan ini untuk menyampaikan pesan Anda kepada pasangan Anda. It's free! :)

Jumat, 15 Oktober 2010

Anak adalah result, produk sebuah keluarga

"Pulang dari rumah temennya bbrp hr yl, anakku bilang "mami, rumahnya si x enak deh, gede, kamar sendiri, kmana2 dianter supir, mau apa2 ada mbak yg siapin. tp kasian Mi, kalo siang dia ga pernah makan krn mami papinya sibuk. Ga enak jg deh, byk fasilitas tp maminya ga perhatian. Untung Maureen ga kyk gitu." :) Ternyata buat anak, tetap perhatian orang tua yg terpenting. Kids, mom loves u" 
Di atas adalah petikan status up date seorang teman di facebook. Seorang ibu dari anak-anak yang lucu dan cerdas. Ibu rumah tangga yang sibuk banget menjaga keseimbangan di rumah. Type ibu teladan. Saya sudah meminta ijin beliau mengutip status up date-nya untuk tulisan ini.
Status up date ini mencuri perhatian saya saat men-scroll down- fb . Facebook saya yang tidak setiap hari dibuka. Status up date ini menggoda saya untuk berbagi pandangan saya seputar posisi anak dalam sebuah keluarga dalam konteks family incorporation.
Anak adalah bagian sekaligus result  atau produk dari sebuah keluarga. Anak adalah visi sebuah keluarga. Anak yang mandiri dan sukses adalah sebuah visi. Merencanakan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada anak adalah misi untuk mencapainya. 
Orang tua yang mengabaikan anak-anaknya sama saja dengan pemimpin perusahaan yang tidak peduli pada kualitas maupun pengembangan produk. Apa jadinya? Anda bisa memastikan masa depan keluarga (baca : perusahaan) ini tanpa produk yang bisa dibanggakan dan berkontribusi positif pada lingkungan (masyarakat). Kalau tidak pailit ... ya sudah pasti dipailitkan.
Bagaimana menurut Anda?
*stay tune … akan kita bahas secara khusus mengenai visi familyincorporation
Sumber : facebook sahabatku ATL

 

Kamis, 07 Oktober 2010

kamus:komitmen

kamus :

mengambil keputusan adalah mencoret alternative lain dan fokus pada satu hal (yaitu hal yang diputuskan)

komitmen adalah mengabdikan seluruh hidup untuk tujuan yang telah ditetapkan atau atas keputusan yang telah diambil.


Semoga semakin mudah mengartikan sebuah kata komitmen dan menerapkanya dalam hidup Anda sehari-hari.

Rabu, 06 Oktober 2010

Blessed Super Woman

Minggu lalu saya berkesempatan mengunjungi ibukota untuk urusan pekerjaan. Banyak kenangan  kembali melintas saat lebih 10 tahun lalu meninggalkan Jakarta. Tak banyak yang berubah, Mall Grand Indonesia di bundaran HI , EX Plaza di Jalan Thamrin adalah beberapa perubahan bagi saya.

Tapi bukan pengalaman itu yang membuat saya terkesan. Adalah sepupu teman saya yang membuat perjalanan ke Jakarta minggu lalu punya nilai tambah yang luar biasa setidaknya bagiku.

"Wanita secara kodrat dan kosmik lebih kuat dari laki-laki"

Fanny, seorang wanita yang menurut saya sudah memasuki level tinggi dalam pemahaman tentang kehidupan. Di sebuah cafe di Grand Indonesia, kami berempat, saya dengan dua orang sahabat dan Fanny. Beliau bercerita tentang perjalanannnya dan perbincangannya dengan seorang bijak. Orang yang seperti penasehat spiritual dengan pengetahuan astrologi dan lain sebagainya. Entah darimana asal muasal pembicaraan, Fanny menyebutkan sebuah pernyataan "wanita adalah benteng keluarga" karena "wanita secara kodrat dan kosmik ditakdirkan lebih kuat dari laki laki". Kami bertiga dengan sejarah hidup dan peristiwa serta pelajaran hidup masing-masing menyetujui pernyataan tersebut. 
Saya sendiri seringkali mendengar cerita dan lelucon seputar hal tersebut. Misalnya, mengapa tulang rusuk wanita lebih banyak dari laki-laki. Konon karena wanita lebih mampu menahan sakit hati (yang ditimbulkan oleh tusukan tulang rusuk yang lebih tadi ke organ hati). Kemudian dari apa yang sering kali saya alami, wanita lebih mampu mengerjakan lebih dari satu hal ketimbang laki-laki. Istri saya lebih mampu mengerjakan dan memikirkan banyak hal ketimbang apa yang mampu saya pikir dan kerjakan. Laki laki cenderung fokus dan kemudian menjadi ahli di satu bidang saja. Jarang laki-laki yang mempunyai kemampuan multi tasking, seandainya ada, dia adalah laki-laki yang super, di atas rata-rata.

Wanita dengan kekuatannya

Kemudian pembicaraan seperti layaknya orang dewasa berkumpul membicarakan cinta terlarang yang lebih dikenal dengan selingkuh. Fanny dengan berbekal pernyataannya melanjutkan, wanita dengan kekuatan supernya itu (yang melebihi laki-laki) sangat berbahaya jika tidak memanfaatkan dengan tepat. Wanita yang sadar akan kekuatannya mampu menaklukkan jenis laki-laki apapun, menghancurkan dirinya dan keluarganya. Tapi wanita yang sadar akan kekuatannya dan memanfaatkannya untuk tujuan positif akan mampu membangun komunitasnya, membangun keluarganya menjadi sebuah keluarga yang sukses dalam segala aspek kehidupan. Aha, ini hal baru bagi saya. Wanita dengan kekuatan dahsyatnya.
Diam-diam saya kagum atas pengetahuan baru ini. Saya kagum pada Fanny yang dengan tepat menyampaikannya. Sama sekali tidak membuat kelelakian saya terganggu. Dia melanjutkan, memang seolah beban sebuah keberhasilan keluarga, rumah tangga ada di tangan seorang wanita, istri dan ibu. Saya mengangguk setuju dalam hati. 

"Laki-laki adalah anak kecil dalam tubuh yang besar"

Seorang laki-laki akan berbinar matanya jika diijinkan seharian tanpa diganggu menjalankan, memainkan, menikmati hobinya. Laki-laki memiliki motor kesayangan, mobil kesayangan, burung kesayangan, gadget kesayangan sementara wanita tidak pernah peduli dan tak akan pernah mengerti mengapa suami-suami mereka lebih senang nonton dvd seharian ketimbang menemani belanja ke mal, mengapa lebih senang nongkrong di bengkel ngutak ngutik mobil yang sebenarnya tidak memiliki masalah ketimbang ngobrol soal keluarga dan anak-anak.
Fanny melanjutkan, laki laki dewasa tetap membutuhkan figur seorang ibu. Harapannya hal itu dapat ditemukan dalam sosok sang istri. "Wah, tambah satu dong anak kita di rumah," sambar temanku. Memang demikian adanya. Masalahnya jika sang istri juga ingin di manja atau keberatan mengambil peran sebagai ibu bagi sang suami, maka secara alamiah, seperti air yang mencari tempat yang lebih rendah, demikian seorang laki - laki akan mencari figur ibu yang penyayang dan pengasih sampai ketemu. Repotnya jika hal ini dimanfaatkan oleh wanita (dengan kekuatannya yang besar) yang tidak bertanggung jawab, hanya untuk memenuhi kesenangan jangka pendek saja. " Jadi maksud lo, suami-suami yang selingkuh itu akibat atau karena kesalahan istri-istri. Enak dong laki-laki," sambar temanku lagi. 
Hal ini tidak berlaku umum, ada juga laki-laki yang memang pada dasarnya hidung belang. Tapi, sekali lagi tapi...sebenarnya wanita punya kekuatan besar untuk menaklukkan pasangannya yang hidung belang. Percayalah, kata Fanny. 

Saya terdiam. Ini ilmu tertinggi dari semua yang telah saya dapati. Kalau semua wanita dimuka bumi mengetahui, mempercayai dan mengamalkannya, niscaya dunia ini menjadi tempat yang lebih indah untuk ditempati. Dunia ini akan memiliki laki-laki yang sukses dan bekerja keras untuk keluarga karena dunia memiliki wanita-wanita pendorong yang menciptakan jalan dan ruang bagi kesuksesan setiap laki-laki. Dan pada akhirnya semua pembicaraan ditutup dengan konsensus tak tertulis bahwasannya laki-laki membutuhkan wanita begitu juga sebaliknya. Kedua insan yang sangat berbeda ini akan saling mengisi membentuk suatu kekuatan baru yang dahsyat dan mampu mengubah dunia. Terima kasih Fanny atas sharingnya. Kami semua belajar dan jadi lebih pintar. 

Tator Cafe, Grand Indonesia, 1 Oktober 2010, 19.00 - 20.30 WIB



Selasa, 05 Oktober 2010

Apakah cinta pernah benar-benar pergi dan menghilang?

Pagi masih gelap. Rey terbangun. "Mimpi yang sama...."keluhnya. Rey turun dari tempat tidurnya berusaha berdiri dengan keseimbangan yang meningkat dari 5% hingga 95%. Berjalan sedikit gontai menuju kamar mandi. Membuka tutup toilet duduknya dan melepaskan hasrat kecilnya sambil mengingat mimpinya barusan sebelum hilang dan tak mampu dianalisa lagi.

Dalam mimpinya Rey berjalan di kebun bunga yang sangat indah. Barisan tulip dengan warna kuningnya di sebelah kiri dan mawar merah menyala di sebelah kirinya. Bunga Matahari menghias indah tepi pinggir dengan bunganya yang mencuat ke jalan. Di jarak beberapa meter ada pohon rindang besar tapi Rey tidak bisa mengenali pohon itu. Maklum, Rey besar di kota yang sangat sedikit memiliki koleksi pepohonan. Jalan yang ditapakinya dilapisi oleh batuan alam, paras dengan batu koral di pinggirannya, eksotik. Warna hitam alam yang dikandungnya menambah kontras komposisi warna dalam mimpinya (coba Anda ingat-ingat, apakah mimpi Anda berwarna atau hanya hitam dan putih). Dipinggir jalan terdapat bangku taman terbuat dari kayu yang terlihat natural, menyatu dan walaupun berwarna coklat muda tidak menghilangkan kesan kokohnya.


Tiba-tiba Rey ingin duduk di salah satu bangku, menikmati sensasi keindahan ini lebih lama. Ia memilih salah satu kursi yang tepat berada di bawah lampu taman. "Sempurna," pikir Rey. Mengecek kebersihan dan apakah basah oleh air, kemudian Rey menghempaskan dirinya di bangku dekat lampu taman itu. Rey menutup mata, merasakan kesejukan yang merambati kulit tangan, leher dan wajahnya. Pikirannya melayang pada sosok gadis cantik yang selama ini sudah bersamanya. Gadis yang menurutnya layak dicintai. Bagaikan photo slide moment berdua melintas menambah lengkap sensasi Rey. Saat bertemu, saling melempar pandangan mata, hasrat, sentuhan demi sentuhan, kata-kata cinta, rasa rindu yang terkadang menggila. Tanpa disadarinya otot-otot wajahnya meregang, Rey tersenyum, Rey merasakan cinta. Rey membuka matanya, melihat kelilingnya. Bunga terasa semakin merekah dan memamerkan keindahannya.

Di kejauhan tampak seorang anak kecil berjalan dengan seekor anjing yang menurut Rey ukurannya bisa membuat si anak kecil yang memegang tali kendali, terpelanting. Rey memandangi dan tersenyum pada si anak. Yang di pandangi tidak sempat membalas senyum karena sibuk dengan anjing besarnya. Saat melintas di depan Rey, anjing tersebut mendekati Rey, menciuminya. Rey mulai merasa tidak nyaman, bukannya Rey tidak menyukai binatang berkaki empat ini. Hanya saja saat ini bukan saat yang tepat, Ia sedang menikmati sensasinya. Si anak kecil melihat dengan cemas dan berusaha menarik si anjing "Come on black. Let's go," ajak si anak kecil. Si Black menggerakkan badannya dan mengarahkannya ke ujung bangku hendak pergi. Berhenti sejenak, mengangkat kaki dan menyirami ujung bangku dengan air tubuhnya kemudian berlari meninggalkan Rey yang mengumpat  dalam hati "Sialan, dasar nggak pernah makan bangku sekolahan." Rey ingin memarahi si anak kecil yang sudah berlari menjauh. Sengatan bau hajat mulai menyengat hidungnya. Rey resah, rasa tidak nyaman menyerangnya. Tangannya berkeringat. Entah kenapa bunga yang tadinya begitu indah, mulai layu dan mengeluarkan bau busuk dan warna yang kelam seiring dengan semakin resah perasannya. Rey menutup matanya berharap semuanya kembali seperti semula. Berusaha menghadirkan kembali sosok sang dewi cinta. Bukannya kenangan indah yang muncul malah wajah tak bersahabat saat berdebat soal kealpaan mengingat hari ulang tahun, perbedaan pendapat tempat makan siang favorit, dandanan, pakaian yang nggak matching.

Rasa tak nyaman telah menguasai Rey, ia bangkit membuka matanya dan menyapukan pandangan ke sekelilingnya. Muram, pikir Rey. Rey berlari ingin segera menjauh dari suasana ini. Menghilangkan wajah tak bersahabat dari layar pikirannya.  Membuang rasa cintanya. Tapi, saat ingin membuka langkah. Tiba-tiba sebuah cengkeraman dilengan mengangkatnya ke udara. Tubuhnya terasa sangat ringan, melayang di udara yang lapang. Rey melihat ke bawah. Ia melihat bangku yang tadi didudukinya, anehnya...suasananya kembali seperti saat ia pertama kali tiba di taman. Jalanan yang berkilau kehitaman. Warna warni bunga membentuk lukisan alam yang indah di pandang dari atas. Segera Rey ingin kembali ke bawah. Ia meronta sekuat tenaga berusaha melepaskan cengkeraman yang masih membelenggunya. Sentakan demi sentakan dengan satu tujuan lepas dari cengkeraman tak kasat mata. Dan berhasil, Rey merasakan tubuhnya mulai terasa berat dan meluncur ke bawah. "Terlalu cepat...aku akan hancur," pikirnya.  Bumi dan taman di bawahnya seperti mendekatinya, menuju padanya dan Rey terbangun.

Rey merenungi mimpinya yang sama beberapa hari ini. Cinta ditimbulkan rasa atau rasa yang menimbulkan cinta? Apakah cinta begitu rentan...it's so fragile..? Bagaimana menurut Anda?

Sumber gambar