Jumat, 06 April 2012

Variable untuk persamaan yang rumit

Banyak kejadian berlalu sejak Ipung meletakkan gagang teleponnya setahun yang lalu. Tidak terlalu banyak yang berubah. Si karyawan tidak jadi di pecat dengan berbagai pertimbangan. Mulai dari rasa kasihan hingga hal-hal yang menyangkut aspek legal. Keluhanpun masih terdengar dan terkadang terasa terlalu banyak buat seorang Ipung yang hampir jarang memiliki pikiran negative.
Beberapa hal sudah dilakukan agar terjadi perubahan, namun kata orang barat 'at the end of the day' itu soal tabiat dan menurut mentornya 'daripada mengharapkan orang berubah, sebaiknya kita dulu yang berubah'. Apakah Ipung mau melakukan beberapa perubahan? "Iyalah, saya sudah mencoba melakukan perubahan dalam pola tindakan dan pikiran saya. Bahkan beberapa kali saya mengikuti apa yang dia inginkan - walaupun itu mengkhianati postur dan sebenarnya memperparah si Karyawan". Terus? "Saya sudah memutuskan bahwa  negative thinking si Karyawan sudah tabiat yang walaupun sudah menerima perubahan yang saya rela lakukan, tidak bisa membuatnya lebih baik buat saya, buat perusahaan. Jadi, biarlah seperti ini. So, be it," lanjut Ipung.
Bagaimana menurut Anda? Ah, saya tahu. Pasti Anda bilang Ipung bodoh. Harusnya dipotong saja. Kalau sudah tahu membawa hal negative. By the way, tau nggak? Jangan bilang-bilang ya. Saya juga setuju sama Anda. Tapi, buat Anda yang tidak setuju. Hmmmm, saya juga ada di pihak Anda. Karena beda banget antara menjadi penonton dan menjadi pelaku. Jauh lebih mudah menjadi penonton ketimbang pelaku, pemain. Mulai dari komitmen hingga legal aspect adalah variabel yang bergerak untuk menghasilkan sebuah keputusan. Tidak bisa mengunci satu variable dan membiarkan yang lainnya bergerak liar. Di kehidupan perkawinan, kehidupan keluarga - setali tiga uang. Terlalu banyak variabel yang menjadi komponen persamaan kehidupan. So, complicated. Jadi, melalui blog ini, saya sangat berharap bagi kaum muda, belajar, jangan gegabah, dengarkan, pertimbangkan bahwa kehidupan perkawinan, kehidupan keluarga tidak sesederhana yang banyak kaum muda pikirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar