Ketidaksetiaan
Dua hari lalu saya mengikuti misa sore di sebuah gereja terbesar di kota Denpasar. Kotbah selalu menarik perhatian saya karena saya sering membandingkan, jika saya yang ada di podium apa yang akan saya sampaikan. Biasanya saya memberikan score 1 kepada saya dan 0 kepada sang Pastor jika menurut saya ide saya dalam penyampaian lebih baik. Cukup kurang ajar jika didengar oleh orang yang tidak tepat :) Namun sore itu, saya terpaksa menyerah kalah, 0 untuk saya dan 1 untuk Romo Kris, nama sang Pastor. Dalam kotbahnya beliau menyebutkan satu statement yang langsung masuk akal sehat saya, merangsek ke alam semesta saya dan saya sangat menyetujui ide dari statement tersebut. Seperti apa ide yang disampaikan Romo Kris pada kotbahnya mengenai kesetiaan. Begini, katanya ketidaksetiaan itu dikarenakan ketidaksabaran seseorang pada proses sehingga orang tersebut meninggalkan proses itu dan menghindari masalah yang sedang dalam proses.
Hingga hari ini kata tersebut masih terngiang dan sempat beberapa kali saya sampaikan kepada sahabat dan orang yang saya temui. Beberapa orang yang saya sampaikan ide ini, seperti tersengat listrik tengangan rendah (seperti saya). Ini cukup buat saya membuktikan bahwa ide Romo Kris yang disampaikan pada misa harian di satu sore saat matahari meninggalkan siang hari dan sang malam menyapa di kesenyapan senja adalah sebuah ide yang sangat bagus dan layak untuk memenangkan score 1 untuk Romo Kris dan 0 untuk saya.