"Saya selingkuh karena saya memilih untuk selingkuh, bukan karena pasangan saya yang jahat, tidak menyenangkan, kurang cocok, membosankan dstnya. Dan jika saya tidak selingkuh, itupun karena saya memilih untuk tidak selingkuh, bukan karena pasangan saya baik hatinya, support, mencintai dan menyayangi saya."
Ipung tersenyum sendiri melihat status fb seorang temannya. "Jujur juga ini orang xixixi...tapi mungkin dia bener" kata Ipung dalam hati. So, its about me, not about someone else. Itu juga salahnya manusia karena dilahirkan sebagai makluk sosial yang butuh bergaul dan dari pergaulan muncul sentuhan, daya tarik baik terhadap sesama jenis maupun lawan jenis. Yang sesama jenis akan menjadi sahabat, yang lawan jenis mungkin menjadi sahabat atau lebih dari sekedar sahabat. Lalu apa hubungannya dengan family sebagai sebuah incorporation ?
Jawabannya adalah komitment. Komitment untuk menjaga cita-cita keluarga menghasilkan output yang sudah di rencanakan. Setiap pasangan harus menyadari pilihan yang terjadi bukan karena pasangan masing-masing. Itu sebuah keputusan yang di ambil, namun keputusan itu tidak boleh mengganggu komitment. Lalu bagaimana dengan perasaan?
Sama seperti cinta yang hilang dan tumbuh sesuai dengan mood kita sebagai manusia. Semuanya akan datang dan pergi. Tetaplah berpegang pada komitment.
Ipung kembali tersenyum sambil membayangkan apa reaksi Mey jika ia share status sahabatnya kepada kekasihnya itu. Good luck yaaa, Pung.
Dan bagaimana reaksi Anda jika Ipung membaginya dengan Anda? :P